Bentuk kaleng kemasan ikan makarel yang sempurna tanpa penyok atau lubang tak memastikan bahwa ikan di dalamnya tidak berisi cacing anisakis.
Pasalnya, eksistensi cacing itu tidak diprovokasi oleh format kaleng yang penyok atau berlubang. Meski demikian, ada teknik lain untuk masyarakat guna mengidentifikasi kaleng kemasan yang berisi cacing anisakis.
Pakar teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor Purwiyatno Hariyadi mengatakan, masyarakat bisa mengidentifikasi kemasan ikan makarel kalengan yang berisi cacing dengan menyaksikan nomor batch produksinya.
"Yang kesatu ialah dia melulu makarel, bukan sarden dan bukan tuna. Terus cari informasi batch buatan itu," kata Purwiyatno Hariyadi di Pakin, Jakarta Utara, Sabtu (31/3/2018).
Purwiyatno menuturkan, batch buatan tersebut bisa berupa penjelasan tanggal produksi. Sayangnya, informasi tentang batch buatan yang berisi cacing anisasiks tersebut belum diumumkan oleh pemerintah maupun perusahaan pengalengan ikan.
"Kalau ada keterangan dari pemerintah nomor batch yang mana baru dapat (diidentifikasi). Informasi tersebut mesti diserahkan nomor berapa dan seterusnya agar masyarakat tahu ketika membeli," kata Purwiyatno.
Angka batch buatan tersebut menjadi urgen karena diperkirakan hanya ikan makarel kalengan yang diproduksi pada bulan-bulan tertentu yang berisi cacing anisakis.
"Tidak seluruh proses buatan dalam satu tahun tersebut pasti berisi cacing. Paling hanya sejumlah minggu dan di wilayah tertentu," kata pakar standarisasi bobot produk perikanan dari Institut Pertanian Bogor, Sunarya.
Sebelumnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan mengejar sejumlah brand produk ikan makarel yang berisi cacing. Temuan tersebut ada di Batam, Pekanbaru, dan Jakarta.